Rabu, 27 Oktober 2010

Buah dan Sayur untuk Kesehatan Kulit




Beberapa buah dan makanan yang patut Anda perhatikan dan gunakan:
·         Pepaya, buah ini sangat baik sebagai eksfoliator alami. Enzim papin yang terkandung di dalamnya membantu kulit untuk memperbaiki diri dan mengelupaskan sel kulit mati.
·         Wortel, sayuran berwarna merah keorange-an ini merupakan sumber betakaroten serta vitamin C dan E yang sangat diperlukan kulit. Sebaiknya Anda sering mengkonsumsi wortel ini.
·         Strowberry, buah ini mengandung zat yang dapat membersihkan dan mengencangkan kulit, jika dipakai sebagai masker alami. Terutama bagi mereka yang memiliki kulit berminyak.
·         Mentimun, buah ini sangat menyegarkan untuk kulit berminyak dan berjerawat. Sapukan seiris mentimun pada kulit wajah yang telah dibersihkan. Karena itu banyak toner yang menggunakan ekstrak mentimun.
·         Lidah buaya, daun lidah buaya ini sangat baik untuk melembabkan kulit wajah. Selain itu dapat menyembuhkan kulit yang terbakar dan gatal-gatal karena iritasi. Gel yang terkandung dalam daun lidah buaya ini dapat langsung Anda gunakan.
·         Yoghurt, berfungsi sebagai bahan dasar yang dapat mengikat bahan-bahan lain yang digunakan sebagai masker wajah alami, seperti rempah dan minyak.
·         Teh hijau, selain mencegah kanker, teh hijau dapat mempertahankan kehalusan kulit dan melindunginya dari sinar UV yang berbahaya.
Minyak wijen, minyak yang berbau wijen ini dapat melembutkan kulit dan membantu melindungi kulit dari sinar ultraviolet, sehingga dapat berfungsi sebagai sunscreen alami.

Make up merubah bentuk wajah



keindahan dari make up adalah make up dapat merubah bentuk wajah anda.

Make up tidak dapat membuat wajah yang gemuk menjadi kurus tapi dapat membuatnya terlihat lebih kurus.

Aplikasi yang benar dari pencerah wajah dan corak dapat memberikan hasil yang menakjubkan.

Untuk membantu anda, kami akan memberikan beberapa panduan dalam menggunakan make up untuk mengubah bentuk wajah anda.

Wajah yang panjang : gunakan foundation yang kehitaman pada dahi dan dagu anda dengan mengkombinasikannya dengan pencerah wajah pada bagian wajah yang lain.

Wajah yang bulat : gunakan make up yang berlawanan dari panduan sebelumnya (wajah yang panjang).

Telinga :  perpanjang telinga dengan corak yang cerah dan perpendek telinga yang besar dengan corak yang hitam sampai menengah.

WANITA

 Wanita adalah mahluk ciptaan tuhan yang tahan banting, kesabarannya jauh di atas lelaki. Dia akan menjadi setia jika dia merasa nyaman dan ada yang melindungi dia. Karena kelemahannya adalah dia perlu tempat bersandar jika lelah dan berteduh jika kehujanan atau kepanasan yang menyayanginya lahir dan bathin. Lelaki yang bisa memberikan nasehat, perhatian seperti pohon yang berdiri kokoh dengan daun yang rindang tanpa lelah memberikan keteduhan bagi yang bersandar dan berteduh dibawahnya, maka dia akan selalu memenangkan hati wanita. Wanita akan tidak nyaman dengan lelaki yang tidak punya pendirian apalagi sering memarahi wanita. Ibaratnya perahu dengan penumpang dan nahkodanya. Jika penumpangnya adalah wanita maka nahkoda adalah lelaki itu sendiri, penumpang akan nyaman jika dia tahu nahkodanya akan membawa dia kemana, saat badai menerpa ditengah laut kehidupan disitu penumpang ini butuh keyakinan dari nahkodanya jika dia akan baik-baik saja. Tanpa harus berkata tetapi dengan langkah-langkah pasti dari penyelamatan yang dia rencanakan dan lakukan maka penumpang ini akan percaya kalau dia ada di perahu yang tepat. Wanita suka pujian dan juga mengargai koreksi jika disampaikan dengan penuh kasih sayang.

Selasa, 26 Oktober 2010

Dekstrometorfan (DMP)



suatu obat penekan batuk (anti tusif) yang dapat diperoleh secara bebas, dan banyak dijumpai pada sediaan obat batuk maupun flu. Dosis dewasa adalah 15-30 mg, diminum 3-4 kali sehari. Efek anti batuknya bisa bertahan 5-6 jam setelah penggunaan per-oral. Jika digunakan sesuai aturan, jarang menimbulkan efek samping yang berarti.
Secara kimia, DMP (d-3-methoxy-N-methyl-morphinan) adalah suatu dekstro isomer dari levomethorphan, suatu derivat morfin semisintetik. Walaupun strukturnya mirip narkotik, DMP tidak beraksi pada reseptor opiat sub tipe mu (seperti halnya morfin atau heroin), tetapi ia beraksi pada reseptor opiat subtipe sigma, sehingga efek ketergantungannya relatif kecil. Pada dosis besar, efek farmakologi DMP menyerupai PCP atau ketamin yang merupakan antagonis reseptor NMDA. DMP sering disalahgunakan karena pada dosis besar ia menyebabkan efek euforia dan halusinasi penglihatan maupun pendengaran. Intoksikasi atau overdosis DMP dapat menyebabkan hiper-eksitabilitas, kelelahan, berkeringat, bicara kacau, hipertensi, dan mata melotot (nystagmus). Apalagi jika digunakan bersama dengan alkohol, efeknya bisa sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kematian.
Penyalahguna DMP menggambarkan adanya 4 plateau yang tergantung dosis, seperti berikut:
•First Plateau
Dosis : 100-200 mg
Efek : Stimulasi ringan

•Second Plateau
Dosis : 200-400 mg
Efek : Euforia dan halusinasi

•Third Plateau
Dosis : 300-600 mg
Efek : gangguan persepsi visual,
hilangnya koordinasi motorik

•Fourth Plateau
Dosis : 500-1500 mg
Efek : Dissociative sedation



1. Farmakologi
Dekstrometorfan merupakan bahan kimia sintetik dengan nama kimianya adalah 3 methoxy-17-methyl morphinan monohydrat yang merupakan d-isomer dari levophenol, analog dari kodein dan analgesik opioid. Dekstrometorfan berupa serbuk kristal berwarna putih, tidak berbau, larut dalam air maupun ethanol dan tidak larut dalam ether. Adapun struktur kimia dari dekstrometorfan adalah: C18H25NO.HBr.H2O dengan berat molekul: 370,3.
2. Farmakokinetik
Dekstrometorfan diabsorpsi dengan baik setelah pemberian oral dengan kadar serum maksimal dicapai dalam 2,5 jam. Onset efeknya cepat, seringkali 15-30 menit setelah pemberian oral. Belum ada penelitian tentang distribusi volume dekstrometorfan pada manusia, akan tetapi penelitian oleh Silvasti et al. (1989) yang dilakukan pada anjing, distribusi volume dekstrometorfan berkisar antara 5,0-6,4 L/kg. Waktu paruh obat ini adalah 2-4 jam dan lama kerjanya adalah 3-6 jam. Metabolisme dekstrometorfan telah diketahui dengan baik dan telah diterima secara luas bahwa aktivitas terapeutik dekstrometorfan ditentukan oleh metabolit aktifnya yaitu dextrorphan. Dekstrometorfan mengalami metabolisme di hepar oleh enzim sitokrom P-450 dan diubah menjadi dextrorphan yang mempunyai derivat lebih aktif dan poten sebagai antagonis NMDA (Schadel et al., 1995)
3. Farmakodinamik
(a). Efek analgetik
Efek analgetik dekstrometorfan berdasarkan cara kerja sebagai antagonis reseptor NMDA. Peranan NMDA dalam fenomena persepsi nyeri ditegaskan lagi pada binatang percobaan yaitu dengan cara memberikan reseptor antagonis NMDA secara intraspinal. Pada suatu studi pada manusia pemberian ketamin intravena akan mengurangi hiperalgesia primer dan sekunder dan mengurangi nyeri yang ditimbulkan oleh stimulasi panas. Dektrometorfan menunjukkan hal yang sama (Ilkjaer et al., 1996). Ikatan obat-obat antagonis pada reseptor NMDA menimbulkan terjadinya perubahan pada calsium channel. Perubahan pada ca-channel akan menyebabkan aktivitas neuron yang dirangsang NMDA, jika itu menetap, akan diikuti dengan peningkatan intensitas stimulus nosiseptik primer, misalnya fenomena wind-up dan pencetusan dari nyeri sekunder. Dekstrometorfan mempunyai kemampuan untuk mengurangi influks ion Ca2+melalui channel reseptor NMDA dan mengatur channel voltase Ca yang pada keadaan normal diatur oleh konsentrasi K+ ekstrasel yang tinggi (Weinbroum et al., 2000). Dengan berkurangnya influks ion Ca+, maka eksitabilitas neuron di kornudorsalis medula spinalis menurun, sehingga sensitisasi menurun dan terjadi pengurangan nyeri. Pada penelitian dekstrometorfan sebagai efek analgetik, obat tersebut memberikan hasil yang cukup baik, yaitu dapat mengurangi intensitas nyeri sebanyak 33,4% dibanding pada pemberian memantin maupun lorazepam, dimana masing-masing hanya mengurangi nyeri sebanyak 17,4% dan 16,1%. Hal ini menunjukkan perbedaan yang bermakna antara pemberian ketiga obat tersebut (Christine et al.,2002)
(b). Sebagai antitusif
Empat puluh tahun yang lalu dekstrometorfan dibuat sebagai obat alternatif dari morfin. Pada awalnya pemakaian klinis terbatas pada obat antitusif, pada orang dewasa dosisnya adalah 10 – 30 mg, 3 – 6 kali sehari. Tempat spesifik sentral dimana dekstrometorfan mempunyai efek antitusif belum jelas, tetapi dekstrometorfan berbeda dengan golongan opioid, sehingga efek dekstrometorfan tidak ditekan oleh nalokson. Dekstrometorfan juga mempunyai catatan keamanan yang baik, sebagai contoh dosis terapetik untuk batuk 1 mg/kg /hr tidak mempunyai side efek yang berarti, dan tidak menimbulkan komplikasi akibat pelepasan histamin (Weinbroum et al., 2000)
(c). Efek anti kejang dan parkinson
Pada manusia dekstrometorfan juga mampu mengurangi keluhan yang berhubungan dengan gangguan neurologis oleh karena eksitotoksisitas, seperti kejang dan penyakit parkinson jika diberikan pada dosis 30 atau 60 mg (Albers et al., 1987) yang diberikan 4 kali sehari, 45 – 180 mg single dose (Bonuccelli et al., 1992) atau 120 mg single dose (Fisher et al., 1990) selama 3 minggu sampai 3 bulan. Tidak didapati adanya efek samping neurologis yang berat pada penelitian ini dan juga pada penelitian lain dengan sampel 8 orang yang sehat dimana eksitabilitas korteks motorik berkurang setelah pemberian secara oral dengan dosis tinggi (150 mg) (Ziemann et al., 1998). Pada suatu penelitian double blind plasebo control pada pasien dengan penyakit parkinson, eksitabilitas korteks motorik dan diskinesia oleh karena levodopa berkurang dengan pemberian dekstrometorfan pada dosis 100 mg dengan efek samping yang minimal (Verbagen Metman et al., 1998).

Hal yang perlu diperhatikan :

- Jangan digunakan pada batuk kronik akibat rokok, asma, atau emfisema, karena akan menekan batuk dan berakibat penghambatan pengeluaran dahak.

- Penderita penyakit hati sebaiknya tidak menggunakan obat ini.

- Jangan menggunakan obat ini bersama obat-obat penekan susunan saraf pusat.

dosis
Dosis dewasa :
10-20 mg secara oral setiap 4 jam atau 30 mg secara oral setiap 6-8 jam. Dosis max 120 mg/hari.
Dosis anak-anak :
Usia 6-12 tahun, 5-10 mg secara oral setiap 4 jam atau 15 mg secara oral setiap 6-8 jam, dosis maksimum : 60 mg/hari.
Usia 2-6 tahun, 2.5-5 mg secara oral setiap 4 jam atau 7.5 mg secara oral setiap 6-8 jam, dosis maksimum 30 mg/hari.


indikasi

Batuk kering


kontraindikasi

1.Hipersensitif terhadap dekstromethrofan
2.Diberikan bersama dengan monoamine oxidase inhibitors.


efek samping

Neurologic : pusing (ringan), mengantuk (ringan)
Lain-lain : Fatigue (ringan).


interaksi
Dengan Obat Lain :
Beberapa kasus interaksi yang berat dan fatal (serotonin syndrome) pernah dilaporkan setelah penggunaan dekstromethrofan pada pasien yang menerima MAOIs. Kemungkinan interaksi dengan inhibitor cytochrome P450 isoenzime CYP2D6 (amiodarone, fluoxetine, haloperidol, paroxetine, propafenone, quinidine, dan thioridazine).
Dengan Makanan : -
Pengaruh
- Terhadap Kehamilan : Tidak diketahui. (2)
- Terhadap Ibu Menyusui : Risiko terhadap bayi kecil. (2)
- Terhadap Anak-anak : Penggunaan dekstromethrofan berhubungan dengan pelepasan histamin, sehingga harus digunakan hati-hati pada atopic children


mekanisme kerja
Dibandingkan dengan turunan morfin yang lain, dekstrometorfan hanya memiliki aktivitas antitusive. Memiliki efek menahan reflek batuk yang setara dengan kodein. Tidak memiliki efek ekspektoran.


bentuk sediaan
Sirup 5 ml (30 mg), (15 mg), (12.5 mg), (12 mg), (10mg), 8mg), (7.5 mg), (6.25mg), (5mg), (5.5 mg), (3.5 mg), (2.5 mg)
Sirup 15 ml (7.5 mg), Sirup 30 ml (15 mg), Suspensi 5 ml (5 mg), Sachet (15 mg). (5,6)
Tablet (5 mg), (7 mg), (15 mg), Kaplet (7.5 mg), (10 mg), (12.5 mg), (15 mg), Kaplet Forte (15 mg), Kapsul (10 mg), (15 mg)


parameter monitoring
Monitoring efek terapi: onzet, durasi dan frekuensi batuk. Monitoring efek toksik: mengantuk / drowsiness.


stabilitas penyimpanan
Sediaan Dekstromethrofan harus disimpan dalam wadah yang tertutup rapat. Sediaan dalam bentuk cairan harus disimpan dalam wadah yang tertutup rapat dan terlindung dari cahaya.


informasi pasien
1. Jangan menggunakan obat ini apabila mempunyai riwayat alergi terhadapnya, atau bila menggunakan MAO inhibitor
2. Cara menggunakan obat
3. Apabila lupa menggunakan obat, sesegera mungkin gunakan obat, apabila jarak sudah terlalu dekat dengan waktu penggunaan obat berikutnya, tunggu sampai waktu penggunaan obat berikutnya. Jangan mendobel dosis.
4. Informasikan kepada dokter jika sedang hamil, menyusui, penderita asma atau penderita liver
5. Kemungkinan efek samping yang dapat terjadi, serta laporkan pada dokter bila terjadi efek samping tersebut.
Kasus Temuan Dalam Keadaan Khusus
Ada beberapa laporan mengenai overdosis dextrometorphan (terutama pada anak-anak). Untuk terapi toksisitas ini dapat digunakan IV naloxone. Overdosis juga dapat terjadi karena drug abuse


Tanggung jawab apoteker dalam bidang ini diperluas ke profesional kesehatan lain dan juga kepada pasien dan kepada masyarakat. Berbagai fungsi tertentu, mencakup:
1. Melaksanakan program edukasi inservice, konferensi klinik, dan berbagai jenis penyajian lain bagi profesional kesehatan tentang pokok pembicaraan yang sesuai, mencakup:
• Terapi antimikroba
• Berbagai zat dekontaminasi (desinfektan, antiseptik, dan sterilan)
• Tehnik dan prosedur aseptik
• Metode sterilisasi
2. Memberi edukasi dan konseling kepada PRT, pasien ambulatori, dan pasien rawat rumah (PRR) dalam bidang beriku
• Pentingnya kepatuhan pada petunjuk tertulis untuk antibiotik (dan semua obat lain)
• Informasi lain yang perlu untuk penggunaan obat yang aman dan sesuai (misalnya, apakah dikonsumsi atau tidak dengan makanan).
• Instruksi tentang kondisi penyimpanan, termasuk obat yang digunakan melalui program perawatan rumah.
• Prosedur pengendalian infeksi lain yang perlu dilaksanakan dalam suatu rumah tangga pasien rawat rumah (PRR)
3. Menetapkan dan melaksanakan berbagai kegiatan jaminan mutu terus menerus dan penyajian inservice bagi staf IFRS, tentang produk pembahasan yang sesuai, termasuk tetapi tidak terbatas pada:
• Teknik dan prosedur aseptik
• Metode sterilisasi
• Pengendalian mutu lingkungan (misalnya, pengecekan kabinet laminar air flow), kabinet kabinet keselamatan biologis)
4. Berpartisipasi dalam edukasi kesehatan masyarakat dan kampanye kesadaran, berkenaan dengan pengendalian penyebaran penyakit menular.

Senin, 25 Oktober 2010

jogja

Relawan yang tergabung dalam Komunitas Lereng Merapi (KLM) terus memonitor aktivitas gunung dari pos-pos terdepan yang masih mereka jaga. Sampai Senin (25/10/2010) siang, beberapa kali terdengar dentuman-dentuman sporadis dari arah puncak.

Meski kawasan puncak Merapi tertutup awan tebal, diperkirakan suara-suara riuh itu berasal dari guguran lava yang runtuh dari wilayah puncak akibat aktivitas vulkanik. Menurut Capung, penggiat KLM, aktivitas Merapi kali ini sangat berbeda ketimbang peristiwa tahun 2006.

"Perkembangannya sangat radikal. Ini membuat persiapan kita membangun pos-pos pantau yang baru terkendala. Perhatian terpecah. Kini sebagian warga terkonsentrasi membantu persiapan di barak-barak pengungsian dan kemungkinan evakuasi segera," kata Capung siang ini dihubungi dari Kaliurang.

Namun demikian KLM tetap menempatkan relawan-relawan pilihan yang terseleksi alam untuk bertahan di titik-titik terdepan yang memungkinkan pengamatan visual setiap saat. Informasinya di-update via saluran komunikasi radio yang dibangun KLM.

"Kiita terus sharing informasi dengan titik-titik pantauan di lereng barat maupun utara di Selo, Boyolali," katanya. Sejauh ini berdasarkan pengamatan relawan KLM, aktivitas Merapi terpantau landai, dan pengamatan visual dari arah selatan sulit karena puncak gunung tertutup awan tebal.